Membuat software atau aplikasi komputer membutuhkan keahlian khusus di bidang IT. Banyak pembuat software yang membangun aplikasi secara asal-asalan tanpa didukung teori dan pengetahuan yang baik tentang proses pembuatannya sehingga sulit untuk diimplementasikan dan seringkali gagal produk. Untuk membuat software yang baik, diperlukan rancangan yang matang mulai dari desain, input, proses dan output. Ciri-ciri software yang baik selalu disertai dengan dokumen perancangan dan manual atau petunjuk pemakaiannya sehingga memudahkan pengguna dalam mengoperasikan software tersebut. Syarat agar kita dapat membuat software yang baik dan benar, membutuhkan banyak sekali kompetensi atau keahlian dalam bidang rekayasa perangkat lunak.
1. Melakukan Survey dan observasi
Survey dan observasi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pengguna terhadap software yang akan dibuat. survey dilakukan terhadap user maupun owner yang memesan software tersebut sehingga memenuhi kebutuhan fungsionalnya. Survey dan observasi juga dilakukan untuk mengetahui proses bisnis dari software yang akan dibuat. Kunci dari software yang benar terletak pada proses bisnisnya. Pastikan tahapan survey ini menghasilkan data yang sedetail dan seakurat mungkin, terutama berhubungan dengan input, proses bisnis dan output atau laporan yang ingin diperoleh pemesan software.
2. Menganalisa data hasil survey
Setelah survey dilakukan, maka data yang diperoleh harus dianalisa terlebih dahulu sehingga seluruh kebutuhan yang berhubungan dengan software tersebut berhasil diidentifikasikan dengan baik dan terperinci. Analisa data hasil survey juga menentukan seberapa rumit tingkat kesulitan pembuatan software dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan, serta waktu yang akan digunakan dalam membangun aplikasi tersebut.
3. Membuat rancangan
Tahapan penting berikutnya adalah membuat rancangan dari analisa data yang telah dikumpulkan. Dalam dunia IT, pembuatan rancangan ini lebih dikenal dengan istilah ilmu Analisa dan Perancangan sistem informasi. Disini peranan analis sistem sangat dominan dalam menentukan desain database yang akan dibangun dan desain proses bisnis yang akan dibuat. Pada umumnya, pembuatan rancangan sebuah sistem informasi menggunakan DFD ERD (Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram) atau menggunakan UML (Unified Modelling Language). Rancangan yang baik selalu disertai dengan dokumen penjelasan yang memungkinkan sebuah sistem informasi bisa dikembangkan lebih lanjut. Rancangan yang baik biasanya berdasarkan sistem yang baik pula dan sistem manualnya sudah berjalan dengan benar.
4. Pengkodean
Bagian yang cukup penting dari sebuah software atau aplikasi adalah kode program. Pada masa sekarang ini, kode program yang paling diminati biasanya berbasis web dan mobile karena dapat diakses kapan pun dan dimanapun pengguna berada. Tahap pengkodean bisa diserahkan kepada programmer dan tidak harus dilakukan sendiri oleh developer sebuah aplikasi. Banyak sekali programer lepas atau freelance yang kemampuannya sangat sabik dan berpengalaman, baik melalui bangku kuliah maupun otodidak.
5. Testing dan Implementasi
Testing sangat dibutuhkan untuk menguji apakah software yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Testing membutuhkan orang yang awam maupun yang ahli di bidang IT. Untuk melakukan testing, software terlebih dahulu dibagikan secara gratis, sehingga setiap pengguna dapat dengan mudah mengetahui kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam software tersebut. Software yang statusnya dalam masa testing diberi label beta, yang artinya masih dalam tahap uji coba.
Implementasi sebuah software dilakukan dengan pendampingan dari tim teknis agar software bisa digunakan oleh pengguna. proses pendampingan ini memakan waktu beberapa lama, tergantung dari rumit dan tidaknya sebuah aplikasi. Sebelum dilakukan implementasi, terlebih dahulu dilakukan training terhadap para pendamping. Apabila software tersebut tingkat kerumitannya cukup rendah seperti software rental mobil, maka proses implementasi tidak membutuhkan pendampingan, cukup dilengkapi dengan buku manual dan video tutorialnya.
6. Pembuatan manual
Penyusunan buku manual dan video tutorial adalah tahapan yang paling sering diabaikan oleh developer program, karena membutuhkan ketekunan dalam pembuatannya. Oleh sebab itulah, salah satu ciri dari sebuah software yang dibuat dengan serius dan benar, selalu menyertakan dokumentasi manual dan tutorial video. Tanpa adanya tutorial dan manual, jangan berharap sebuah program atau software dapat berjalan dengan baik.
7. Maintenance dan pengembangan
tahap terakhir dari cara membuat software yang baik adalah melakukan maintenance dan pengembangan program. Kondisi dan situasi dari pengguna selalu berubah dari waktu ke waktu. untuk itu, diperlukan pengembangan untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan dari pemakai. Software yang mudah maintenancenya sangat membantu dalam menetapkan garansi atau jaminan bahwa software tersebut layak untuk digunakan. Pastikan software yang dibuat bersifat online sehingga mudah untuk di maintenance tanpa harus menunggu teknisi datang memperbaiki bila suatu saat terjadi kerusakan.
Demikian tahapan-tahapan tentang cara membuat software yang baik dan benar, sehingga apabila anda berniat membeli sebuah software, anda bisa menentukan mana software yang baik dan mana yang asal-asalan.
ARTIKEL TERKAIT: